Di postingan ini kami akan jelaskan terkait dengan Berkunjung ke Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta. Yogyakarta yang menjadi kota kelahiran TNI Angkatan Udara, memiliki museum kedirgantaraan terlengkap di Indonesia. Beragam pesawat yang memiliki peranan penting dan menjadi bagian sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia disimpan di museum ini.
Berkunjung ke Museum Dirgantara Mandala
Selain itu, terdapat juga koleksi alutista dan pesawat mulai dari pesawat sipil, pesawat tempur, hingga rudal TNI AU. Bukan berlebihan manakala selain memberikan pengetahuan juga memberikan banyak pengalaman menarik saat berkunjung di tempat ini. Segala fasilitas yang ditawarkan akan memberikan kesan yang tak terlupakan bagi pengunjung yang datang.
Museum Dirgantara Mandala berada satu lokasi dengan kompleks perumahan, perkantoran, dan pusat pendidikan TNI AU ini. Di museum ini menyajikan secara lengkap mengenai sejarah penerbangan dan dunia aviasi Indonesia. Sebelumnya, Museum Pusat TNI AU ditempatkan di Jakarta, tapi mengingat Yogyakarta adalah tempat kelahiran TNI AU, maka dipindahlah ke kompleks Lanud Adisutjipto.
Museum Dirgantara Mandala menyimpan koleksi benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan kedirgantaraan. Koleksi di museum ini tidak hanya benda-benda berukuran kecil saja, terdapat pula banyak pesawat untuk dilihat secara saksama.
Wisatawan yang berkunjung ke Museum Dirgantara Mandala dengan dikelola oleh TNI Angkatan Udara, dapat menyaksikan keberanian para pilot Indonesia pada zaman perjuangan kemerdekaan. Museum ini mempunyai lebih dari 10 ribu koleksi komponen alutsista dan 40 pesawat terbang dari negara barat sampai timur. Serta terdapat koleksi yang disusun dan ditata berdasar kronologi peristiwa berupa :
- diorama-diorama,
- foto-foto,
- lukisan-lukisan,
- tanda-tanda kehormatan,
- dan lain-lain.
Pesawat Produk Indonesia di Museum Dirgantara
Koleksi pesawat di museum ini antara lain, pesawat WEL RI X yang merupakan produksi pertama bangsa Indonesia. Pesawat ini dibuat pada tahun 1948 oleh Biro Rencana dan Konstruksi, Seksi Percobaan Pembuatan Pesawat Terbang, Magetan, Madiun. Pembuatan pesawat ini di bawah pimpinan Opsir Udara III (Kapten) Wiweko Supomo.
Pesawat WEL RI X memakai mesin Harley Davidson 2 Silinder model tahun 1928. Beberapa pesawat yang mempunyai nilai sejarah tinggi di antaranya replika :
- pesawat Dakota VT-CLA milik perusahaan penerbangan India,
- pesawat Guntei bersayap ganda bekas tentara Jepang serta
- koleksi pesawat Mustang yang dipakai buat menggempur Permesta.
Hal menarik saat berkunjung ke Museum Dirgantara adalah wisatawan dapat menaiki beberapa pesawat dan juga ias menyewa pakaian pilot yang selanjutnya dapat berfoto di dalam pesawat laksana pilot sungguhan. Di museum ini pun terdapat wahana simulasi untuk menerbangkan pesawat.
Sejarah Museum Dirgantara Mandala
Ketika berkunjung ke Museum Dirgantara Yogyakarta kurang lengkapa jika tidak mengenal sejarahnya. Sejarah Museum Dirgantara berasal dari penggabungan dua Museum yakni
- Museum Pusat AURI yang didirikan pada tahun 1967 di Jakarta.
- Museum Pendidikan atau Taruna yang sudah ada di komplek pendidikan AKABRI Bagian Udara Jogja yang digabungkan pada tahun 1977.
Museum TNI AU diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU Laksamana Udara Rusmin Nuryadin. Museum ini berkedudukan di Makowilu V Tanah Abang Bukit, Jakata. Kemudian, bulan November 1977 Museum AURI dipindah dan diintegrasikan dengan Museum di Ksatrian AAU di Pangkalan Adisutjipto, Yogyakarta. Dari penggabungan ini maka tanggal 29 Juli 1978 diresmikan sebagai Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.
Displai penataan ruangan Museum Dirgantara Mandala terbagi menjadi enam bagian berupa:
- ruangan utama,
- kronologi 1,
- kronologi 2,
- paskhas,
- alutista, dan
- diorama.
Tiap ruangan ditata secara runut dengan alur yang menarik. Sehingga wisatawan yang berkunjung ke Museum Dirgantara dapat menyimak sejarah penerbangan di Indonesia dengan nyaman. Jika yang ingin mendapatkan inforrnasi yang lebih detail, pengunjung dapat meminta jasa pemandu yang berseragam resmi angkatan udara.
Setelah puas berkeliling di ruangan museum, pengunjung dapat melepas lelah dengan bersantai di kursi kayu yang terletak di halaman museum. Kursi-kursi panjang tersebut berada di bawah pohon ketapahg sehingga memberikan kesejukan untuk bercengkerama dengan keluarga dan teman yang berkunjung bersama. Selain itu, dapat pula menggelar tikar di rerumputan yang kemudian membuka bekal, layaknya piknik di samping pesawat yang terparkir di halaman dengan pemandangan pesawat terbang rendah menuju Bandara Adi Sucipto.
Rute Lokasi Museum
Museum Dirgantara Yogyakarta terletak sedikit tersembunyi. Namun wisatawan yang berkunjung ke Museum Dirgantara bisa menemukan museum ini dengan mudah. Rutenya :
- Bila pakai kendaraan pribadi, dari fly over Janti lalu menuju Ringroad Timur. Sesampainya di depan SMA Angkasa belok ke kiri (timur).
- Kalau naik bis kota, wisatawan bisa turun di SMA Angkasa dan jalan kaki sekitar 200 meter menuju museum.
Museum Dirgantara dibuka untuk umum setiap hari mulai dari pukul 08.30 sampai dengan pukul 15.00 WIB. Hanya saja pada hari Senin dan hari libur nasional Museum Dirgantara ini tutup.
Di Museum Dirgantara harga tiket masuknya tidaklah mahal karena hanya Rp 3000 per orang. Jika datang dengan rombongan, dalam kisaran 30 orang ke atas maka harga tiket menjadi Rp 2.000. Berhubung lokasinya museum berada di kompleks TNI AU. Maka setiap wisatawan yang berkunjung harus membawa identitas diri yang masih berlaku dan juga lapor pada petugas jaga.
Demikian informasi perihal Berkunjung ke Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta, kami harap artikel ini berguna untuk Anda. Mohon artikel museum sejarah di Jogja ini dibagikan agar semakin banyak yang mendapatkan manfaat.
Referensi:
- Wisata Sejarah di Jogja
- Pebisnis Jogja yang Sukses